Tugas Makalah
PNEUMONIA
Disusun
Oleh :
Nurul
Mutmainnah
Sekolah
Menengah Kejuruan Pratidina Makassar
Tahun
Ajaran 2013/2014
20
Februari 2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,
wb
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi kekuatan
dan kesempatan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di
harapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini
membahas tentang “PNEUMONIA” dan
kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang
bagaimana dan apa bahaya dari penyakit PNEUMONIA.
Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu
meningkatkan minat baca dan belajar teman-teman. Selain itu, saya juga berharap
semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini, karena akan
meningkatkan mutu individu kita.
Saya sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih sangat minim, sehingga saran dari guru pengajar serta
kritikan dari semua pihak masih saya harapkan demi perbaikan makalah ini. Saya
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Makassar,
20 Februari 2014
Nurul Mutmainnah
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul ....…………………………………………………………..1
Kata
Pengantar …………………………………………………………….2
Daftar Isi ………………………………………………………….………..3
Daftar Isi ………………………………………………………….………..3
BAB I :
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ……………………………………….…..……………4
B.
Rumusan Masalah ……………………………………………………..5
BAB II:
PEMBAHASAN
A.
Pengertian ………………………………………………..………….. ..6
B.
Penyebab …...………………………………..…………………………6
C.
Gejala …………………………………………………………………..8
D.
Diagnosa ………...………………………………………...……………9
E.
Pencegahan dan pengobatan ……………………………………………9
BAB III:
PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….15
B. Saran…………………………………………………………………...15
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………………….….16
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pneumonia
adalah penyakit yang banyak terjadi sepanjang sejarah manusia. Gejalanya
digambarkan oleh Hippocrates : “Peripneumonia, dan afeksi
pleuritis, hal-hal berikut perlu diamati: Jika demam menjadi akut, dan jika
sakit dirasakan di salah satu sisi tubuh, atau di kedua sisi, dan jika batuk
timbul dan ludah yang berwarna kuning atau gelap, atau sedikit, kering, dan
kemerahan, atau berciri berbeda dari biasanya... Apabila pneumonia mencapai
puncaknya, keadaan ini sulit diobati dan jika penderita tidak diobati, dan
memburuk jika penderita pneumonia juga menderita dyspnoea, dan urin sedikit dan
tajam, jika keringat keluar dari daerah sekitar leher dan kepala, karena
keringat tersebut adalah keringat yang tidak sehat, karena diakibatkan oleh
sesak napas, dan kerasnya penyakit yang menyerang tangan bagian atas.” Namun,
Hippocrates menyebut pneumonia sebagai penyakit “dinamai di zaman kuno.” Dia
juga melaporkan hasil dari drainase bedah empiema. Maimonides melihat: “Gejala umumnya yang
terjadi pada pneumonia dan tidak pernah tidak terjadi adalah sebagai berikut:
demam akut, nyeri pleuritis seperti ditusuk, napas pendek dan
terengah-engah, denyut naik turun dan batuk.” Gambaran
klinis ini mirip dengan yang ditemukan dalam buku teks modern, dan mencerminkan
luasnya pengetahuan medis dari Abad Pertengahan hingga abad ke-19.
Edwin
Klebs
adalah orang pertama yang mengamati bakteri di saluran napas orang yang
meninggal karena pada 1875. Karya pertama yang mengidentifikasi dua bakteri
penyebab pneumonia yang paling umum, Streptococcus pneumoniae dan Klebsiella
pneumoniae ditampilkan oleh Carl
Friedländer dan Albert Fränkel pada 1882 dan 1884, secara berturut-turut.
Karya pertama Friedländer memperkenalkan Gram
stain,
tes laboratorium dasar yang masih digunakan saat ini untuk mengidentifikasi dan
mengelompokkan bakteri. Tulisan Christian
Gram
yang menggambarkan prosedur tersebut pada 1884 membantu untuk membedakan dua
bakteri tersebut, dan menunjukkan bahwa pneumonia dapat diakibatkan oleh lebih
dari satu mikroorganisme.
Sir William
Osler,
dikenal sebagai “bapak kedokteran modern,” mengapresiasi kematian dan kecacatan
yang disebabkan oleh pneumonia, dengan menyebutnya “kapten pembunuh manusia”
pada 1918, karena telah melampaui tuberkulosis sebagai penyebab utama kematian
pada masa ini. Istilah ini berasal dari istilah yang diciptakan oleh John Bunyan berkaitan dengan “penggerogotan”
(tuberkulosis). Osler juga menggambarkan pneumonia sebagai “teman orang tua”
karena kematian yang terjadi seringkali berlangsung cepat dan tanpa rasa sakit
sedangkan sebenarnya masih ada cara yang lebih lama dan sakit untuk mati.
Beberapa
perkembangan pada 1900-an meningkatkan hasil pengobatan untuk pasien pneumonia.
Dengan kemajuan penicillin dan antibiotik lainnya, teknik
pembedahan modern, dan perawatan intensif pada abad ke-20, mortalitas akibat
pneumonia, mendekati 30%, menurun di negara-negara maju. Vaksinasi bayi untuk
melawan Haemophilus influenzae tipe B mulai pada 1988 dan menyebabkan
penurunan dramatis pada kasus tersebut setelahnya. Vaksinasi melawan Streptococcus
pneumoniae pada orang dewasa mulai pada 1977, dan pada anak-anak pada 2000,
yang menghasilkan penurunan serupa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Gejala
4. Diagnosa
5. Pencegahan dan pengobatan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Paru-paru
sebagai organ vital pernapasan, bisa saja terkena penyakit peradangan atau
pneumonia, dipicu oleh berbagai sebab. Bila hal ini terjadi, jelas sudah bahwa
penderita paru-paru itu akan mendapatkan sakit, karena paru-parunya tidak
normal lagi. Pneumonia merupakan penyakit yang semula dianggap berat. Namun hal
itu sudah bisa diobati terutama setelah ditemukannya obat antibiotik, sehingga
penyakit seperti itu sudah tidak begitu menakutkan lagi. Namun demikian,
pneumonia harus dianggap sebagai penyakit yang erat kaitannya dengan berbagai
penyakit organ lain dalam tubuh, sehingga memerlukan perhatian besar.
B. PENYEBAB
1. Penyebab pneumonia
adalah:
Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada dewasa):
- Streptococcus pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Legionella
- Hemophilus influenza
Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada dewasa):
- Streptococcus pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Legionella
- Hemophilus influenza
2. Virus: virus influenza,
chicken-pox (cacar air)
3. Organisme mirip bakteri:
Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak dan dewasa muda)
4. Jamur tertentu.
Jika
diteliti dengan seksama, penyebab pneumonia ini berbagai macam, konon ada
sekitar 30 macam sumber penyebabanya. Ia bisa disebabkan oleh bakteri, virus,
mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia, maupun partikel. Namun bakteri
dianggap sebagai penyabab utama, yaitu bakteri streptococcus.
Penyakit
pneumonia ini terjadi bila saluran udara pada paru-paru ikut terserang infeksi.
Infeksi ini banyak masalahnya, bisa saja muncul dengan masuknya kuman ke
tenggorokan bagian atas. Kemudian ia terus ke paru-paru.meskipun kuman itu
sampai ke tenggorokan, mereka akan memasuki kantong-kantong udara. Cairan akan
cepat menumpuk di sana, dan butir-butir udara yang lebih putih akan bercampur
dengan cairan tadi.
Pneumonia
bisa pula disebabkan oleh virus influenza. Namun dengan ditemukannya obat
antibiotik, kasus pneumonia tidak banyak lagi meminta korban meninggal dunia.
Meski demikian, karena begitu banyaknya abkteri yang masuk, virus dan jamur
dalam berbagai kondisi telah memperbanyak korban dari pneumonia ini.
C. GEJALA
Frekuensi
gejala
|
|
Gejala
|
Frekuensi
|
Batuk
|
79–91%
|
Kelelahan
|
90%
|
Demam
|
71–75%
|
Sulit bernapas
|
67–75%
|
Sputum
|
60-65%
|
Nyeri dada
|
39-49%
|
Kasus
pneumonia ini dimulai dari rasa demam dan menggigil. Sekitar 70% penderita akan
merasakan berat, nyeri di dada karena penyakit ini muncul memang pada
paru-paru, sebagai organ penting dari pernapasan. Rasa nyeri ini sering pindah
ke bahu atau lambung, jika infeksi tersebut sampai ke permukaan paru-paru dan
diafragma turut terserang, sekat otot yang memisahkan dada. Rasa sakit pada
lambung bagian atas dan rasa tidak enak pada dinding lambung kadang-kadang
muncul secara spontan. Pada waktu itu, semua racun yang mengakibatkan infeksi
akan mulai terasa. Suhu badan akan naik, kepala pusing, dan rasa sakit seluruh
tubuh mulai terasa, tidak dapat tidur nyenyek, pikiran kacau, serta selalu
merasa resah dan khawatir. Demikian saat itu kulit tubuh terasa panas dan basah
keringat, sedangkan napas seperti memburu dan pendek-pendek.
Gejala
pneumonia biasanya yang tidak pernah luput adalah rasa demam yang tinggi, sesak
napas, dan napas cepat dari biasanya, serta hasil rontgen memperlihatkan
tanda-tanda pada bagian paru. Kepadatan terjadi karena paru dipenuhi oleh sel
radang dan cairan yang sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk membunuh kuman
tadi. Namun hal ini mengakibatkan fungsi paru terganggu dan sulit untuk
bernapas karena tidak ada sisa ruang untuk oksigen.
Pada
beberapa kasus yang sangat berat sampai menyebabakan beberapa bagian tubuh
tampak mebiru dan susah minum air. Kondisi ini biasanya berlangsung selama
sepekan, bila terjadi krisis, penyakit itu mendadak akan bisa infeksi yang
semakin hebat tengah berlangsung. Namun kondisi ini sudah banyak berubah dengan
adanya obat antibiotik, sehingga rasa sakit yang muncul bisa dikurangi dengan
segera.
D. DIAGNOSA
Pada pemeriksaan dada dengan
menggunakan stetoskop, akan terdengar suara ronki.
Pemeriksaan penunjang :
# Rontgen dada
# Pembiakan dahak
# Hitung jenis darah
# Gas darah arteri.
# Rontgen dada
# Pembiakan dahak
# Hitung jenis darah
# Gas darah arteri.
E. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Pneumonia dapat menyerang siapa
saja. Untuk itu setiap orang haruslah memperhatikan beda hidup oleh saluran
napas. Jika kontak langsung dengan penderita pneumonia lain, dianjurkan agar
selalu mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari penyebaran infeksi virus
dan bakteri itu.
Berikut adalah upaya untuk mencegah
terjadinya penyakit pneumonia:
Ø Perawatan selama masa kehamilan
Ø Perbaikan gizi balita
Ø Memberikan
imunisasi lengkap pada anak
Ø Memeriksakan
anak sedini mungkin apabila terserang batuk
Ø Menjauhkan
balita dari penderita batuk
Ø Mengurangi minum alkohol
Ø Latihan Nafas
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pneumonia adalah penyakit yang
banyak terjadi sepanjang sejarah manusia. Edwin
Klebs
adalah orang pertama yang mengamati bakteri di saluran napas orang yang
meninggal karena pada 1875. Karya pertama yang mengidentifikasi dua bakteri
penyebab pneumonia yang paling umum, Streptococcus pneumoniae dan Klebsiella
pneumoniae ditampilkan oleh Carl
Friedländer dan Albert Fränkel pada 1882 dan 1884, secara
berturut-turut. Karya pertama Friedländer memperkenalkan Gram
stain,
tes laboratorium dasar yang masih digunakan saat ini untuk mengidentifikasi dan
mengelompokkan bakteri.
B. SARAN
Karena pneumonia ini adalah salah
satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian, maka penyakit ini patut kita
hindari dengan cara menjaga kebersihan organ pernapasan dan memeriksakan
kesehatan secara rutin setiap bulan agar jika terdapat bbit penyakit, dapat
segera diobati. Namun, sesungguhnya mencegh lebih baik daripada mengobati.
Jagalah sehat anda sebelum datang masa sakit anda karena sehat itu mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Taufan Nugroho. (2011). Asuhan
Keperawatan, maternitas, anak, bedah, dan penyakit dalam, Yogyakarta,
Nuha Medika.
Irman Somantri (2009). Gangguan
Pada Sistem Pernapasan, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC
kak, aku izin copy makalahnya yaa. soalnya aku ada tugas.
BalasHapusiya, silahkan.. moga bermanfaat yaa.. :)
Hapusoya kakak punya buku yang d daftar pustaka ini gak ?
HapusDr. Taufan Nugroho. (2011). Asuhan Keperawatan, maternitas, anak, bedah, dan penyakit dalam, Yogyakarta, Nuha Medika.
duhh maaf, tapi itu juga saya minjam buku d perpustakaan skolah waktu ada tugas makalah.. jadi kalo buku milik pribadi sih gak ada..
Hapusmakasih, manfaat banget makalahnya
BalasHapusiya samasama.. :)
Hapusemang kamu dari skolah kesehatan ya ?
HapusTerima kasih atas informasi dan artikel kerennya. kami dari agen AgaricPro yang sudah terbukti ampuh mampu menyembuhkan penyakit pneumonia, akan menawarkan Obat Pneumonia Tradisional Pada Anak dan Balitadan juga Obat Pneumonia Pada Orang Dewasa dan Ibu Hamil. Terima kasih atas informasi dan juga artikelnya sehingga menambah ilmu untuk kami.
BalasHapusTerima Kasih