Kamis, 16 Oktober 2014

Puisi : Hidup Dan Dunia

Hidup dan Dunia
karya : Nurul Mutmainnah

kapankah kan berakhir?
daku tak tahu pasti, benar atau salah
dunia penuh kemunafikan
melelahkan memang
tapi, hidup kan terus berjalan
tak ada kata mundur dan tak bisa jalan di tempat
karena hidup bukanlah baris-berbaris
ada cinta, ada benci
ada rindu, ada bosan
ada sayang, ada kemarahan
hidup selalu berpasangan
yang baik dengan yang baik
yang buruk dengan yang buruk
hukum alam itu adil
tak ada hukum seadil hukum alam
hukum kekal yang takkan pernah berubah
kehidupan di dunia tlah diatur oleh hukum alam
dunia ohh dunia..
hidup ohh hidup..
ketika senang rasanya tak ingin berbagi
saat keterpurukan menghampiri dalam kesendirian
rasa putus asa pun menghantui
bagai mimpi buruk di malam gelap tak berbintang
yahh.. inilah hidup, inilah dunia
serba tetutup dan rahasia

Senin, 13 Oktober 2014

Makalah : Pneumonia

 Tugas Makalah
PNEUMONIA



Disusun Oleh :
Nurul Mutmainnah


Sekolah Menengah Kejuruan Pratidina Makassar
Tahun Ajaran 2013/2014



20 Februari 2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr, wb

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi kekuatan dan kesempatan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang “PNEUMONIA” dan kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana dan apa bahaya dari penyakit PNEUMONIA.
Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan minat baca dan belajar teman-teman. Selain itu, saya juga berharap semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.
Saya sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat  minim, sehingga saran dari guru pengajar serta kritikan dari semua pihak masih saya harapkan demi perbaikan makalah ini. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.















Makassar, 20 Februari 2014

   Nurul Mutmainnah
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....…………………………………………………………..1
Kata Pengantar …………………………………………………………….2
Daftar Isi ………………………………………………………….………..3
BAB I : PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang ……………………………………….…..……………4
B.   Rumusan Masalah ……………………………………………………..5

BAB II: PEMBAHASAN
A.   Pengertian ………………………………………………..………….. ..6
B.   Penyebab …...………………………………..…………………………6
C.   Gejala …………………………………………………………………..8
D.   Diagnosa ………...………………………………………...……………9
E.    Pencegahan dan pengobatan ……………………………………………9

BAB III: PENUTUP
A.   Kesimpulan…………………………………………………………….15
B.   Saran…………………………………………………………………...15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….….16











BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Pneumonia adalah penyakit yang banyak terjadi sepanjang sejarah manusia. Gejalanya digambarkan oleh Hippocrates : “Peripneumonia, dan afeksi pleuritis, hal-hal berikut perlu diamati: Jika demam menjadi akut, dan jika sakit dirasakan di salah satu sisi tubuh, atau di kedua sisi, dan jika batuk timbul dan ludah yang berwarna kuning atau gelap, atau sedikit, kering, dan kemerahan, atau berciri berbeda dari biasanya... Apabila pneumonia mencapai puncaknya, keadaan ini sulit diobati dan jika penderita tidak diobati, dan memburuk jika penderita pneumonia juga menderita dyspnoea, dan urin sedikit dan tajam, jika keringat keluar dari daerah sekitar leher dan kepala, karena keringat tersebut adalah keringat yang tidak sehat, karena diakibatkan oleh sesak napas, dan kerasnya penyakit yang menyerang tangan bagian atas.” Namun, Hippocrates menyebut pneumonia sebagai penyakit “dinamai di zaman kuno.” Dia juga melaporkan hasil dari drainase bedah empiema. Maimonides melihat: “Gejala umumnya yang terjadi pada pneumonia dan tidak pernah tidak terjadi adalah sebagai berikut: demam akut, nyeri pleuritis seperti ditusuk, napas pendek dan terengah-engah, denyut naik turun dan batuk.” Gambaran klinis ini mirip dengan yang ditemukan dalam buku teks modern, dan mencerminkan luasnya pengetahuan medis dari Abad Pertengahan hingga abad ke-19.
Edwin Klebs adalah orang pertama yang mengamati bakteri di saluran napas orang yang meninggal karena pada 1875. Karya pertama yang mengidentifikasi dua bakteri penyebab pneumonia yang paling umum, Streptococcus pneumoniae dan Klebsiella pneumoniae ditampilkan oleh Carl Friedländer dan Albert Fränkel pada 1882 dan 1884, secara berturut-turut. Karya pertama Friedländer memperkenalkan Gram stain, tes laboratorium dasar yang masih digunakan saat ini untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan bakteri. Tulisan Christian Gram yang menggambarkan prosedur tersebut pada 1884 membantu untuk membedakan dua bakteri tersebut, dan menunjukkan bahwa pneumonia dapat diakibatkan oleh lebih dari satu mikroorganisme.
 Sir William Osler, dikenal sebagai “bapak kedokteran modern,” mengapresiasi kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh pneumonia, dengan menyebutnya “kapten pembunuh manusia” pada 1918, karena telah melampaui tuberkulosis sebagai penyebab utama kematian pada masa ini. Istilah ini berasal dari istilah yang diciptakan oleh John Bunyan berkaitan dengan “penggerogotan” (tuberkulosis). Osler juga menggambarkan pneumonia sebagai “teman orang tua” karena kematian yang terjadi seringkali berlangsung cepat dan tanpa rasa sakit sedangkan sebenarnya masih ada cara yang lebih lama dan sakit untuk mati.
Beberapa perkembangan pada 1900-an meningkatkan hasil pengobatan untuk pasien pneumonia. Dengan kemajuan penicillin dan antibiotik lainnya, teknik pembedahan modern, dan perawatan intensif pada abad ke-20, mortalitas akibat pneumonia, mendekati 30%, menurun di negara-negara maju. Vaksinasi bayi untuk melawan Haemophilus influenzae tipe B mulai pada 1988 dan menyebabkan penurunan dramatis pada kasus tersebut setelahnya. Vaksinasi melawan Streptococcus pneumoniae pada orang dewasa mulai pada 1977, dan pada anak-anak pada 2000, yang menghasilkan penurunan serupa.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian
2.      Penyebab
3.      Gejala
4.      Diagnosa
5.      Pencegahan dan pengobatan








BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN

Paru-paru sebagai organ vital pernapasan, bisa saja terkena penyakit peradangan atau pneumonia, dipicu oleh berbagai sebab. Bila hal ini terjadi, jelas sudah bahwa penderita paru-paru itu akan mendapatkan sakit, karena paru-parunya tidak normal lagi. Pneumonia merupakan penyakit yang semula dianggap berat. Namun hal itu sudah bisa diobati terutama setelah ditemukannya obat antibiotik, sehingga penyakit seperti itu sudah tidak begitu menakutkan lagi. Namun demikian, pneumonia harus dianggap sebagai penyakit yang erat kaitannya dengan berbagai penyakit organ lain dalam tubuh, sehingga memerlukan perhatian besar.

B.     PENYEBAB
1.      Penyebab pneumonia adalah:
Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada dewasa):
- Streptococcus pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Legionella
- Hemophilus influenza
2.      Virus: virus influenza, chicken-pox (cacar air)
3.      Organisme mirip bakteri: Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak dan dewasa muda)
4.      Jamur tertentu.


Jika diteliti dengan seksama, penyebab pneumonia ini berbagai macam, konon ada sekitar 30 macam sumber penyebabanya. Ia bisa disebabkan oleh bakteri, virus, mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia, maupun partikel. Namun bakteri dianggap sebagai penyabab utama, yaitu bakteri streptococcus.
Penyakit pneumonia ini terjadi bila saluran udara pada paru-paru ikut terserang infeksi. Infeksi ini banyak masalahnya, bisa saja muncul dengan masuknya kuman ke tenggorokan bagian atas. Kemudian ia terus ke paru-paru.meskipun kuman itu sampai ke tenggorokan, mereka akan memasuki kantong-kantong udara. Cairan akan cepat menumpuk di sana, dan butir-butir udara yang lebih putih akan bercampur dengan cairan tadi.
Pneumonia bisa pula disebabkan oleh virus influenza. Namun dengan ditemukannya obat antibiotik, kasus pneumonia tidak banyak lagi meminta korban meninggal dunia. Meski demikian, karena begitu banyaknya abkteri yang masuk, virus dan jamur dalam berbagai kondisi telah memperbanyak korban dari pneumonia ini.

C.     GEJALA 
Frekuensi gejala
Gejala
Frekuensi
Batuk
79–91%
Kelelahan
90%
Demam
71–75%
Sulit bernapas
67–75%
Sputum
60-65%
Nyeri dada
39-49%









Kasus pneumonia ini dimulai dari rasa demam dan menggigil. Sekitar 70% penderita akan merasakan berat, nyeri di dada karena penyakit ini muncul memang pada paru-paru, sebagai organ penting dari pernapasan. Rasa nyeri ini sering pindah ke bahu atau lambung, jika infeksi tersebut sampai ke permukaan paru-paru dan diafragma turut terserang, sekat otot yang memisahkan dada. Rasa sakit pada lambung bagian atas dan rasa tidak enak pada dinding lambung kadang-kadang muncul secara spontan. Pada waktu itu, semua racun yang mengakibatkan infeksi akan mulai terasa. Suhu badan akan naik, kepala pusing, dan rasa sakit seluruh tubuh mulai terasa, tidak dapat tidur nyenyek, pikiran kacau, serta selalu merasa resah dan khawatir. Demikian saat itu kulit tubuh terasa panas dan basah keringat, sedangkan napas seperti memburu dan pendek-pendek.
Gejala pneumonia biasanya yang tidak pernah luput adalah rasa demam yang tinggi, sesak napas, dan napas cepat dari biasanya, serta hasil rontgen memperlihatkan tanda-tanda pada bagian paru. Kepadatan terjadi karena paru dipenuhi oleh sel radang dan cairan yang sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk membunuh kuman tadi. Namun hal ini mengakibatkan fungsi paru terganggu dan sulit untuk bernapas karena tidak ada sisa ruang untuk oksigen.
Pada beberapa kasus yang sangat berat sampai menyebabakan beberapa bagian tubuh tampak mebiru dan susah minum air. Kondisi ini biasanya berlangsung selama sepekan, bila terjadi krisis, penyakit itu mendadak akan bisa infeksi yang semakin hebat tengah berlangsung. Namun kondisi ini sudah banyak berubah dengan adanya obat antibiotik, sehingga rasa sakit yang muncul bisa dikurangi dengan segera.

D.    DIAGNOSA

Pada pemeriksaan dada dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara ronki.
Pemeriksaan penunjang :
# Rontgen dada
# Pembiakan dahak
# Hitung jenis darah
# Gas darah arteri.

E.     PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Pneumonia dapat menyerang siapa saja. Untuk itu setiap orang haruslah memperhatikan beda hidup oleh saluran napas. Jika kontak langsung dengan penderita pneumonia lain, dianjurkan agar selalu mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari penyebaran infeksi virus dan bakteri itu.
Berikut adalah upaya untuk mencegah terjadinya penyakit pneumonia:
Ø    Perawatan selama masa kehamilan
Ø  Perbaikan gizi balita
Ø  Memberikan imunisasi lengkap pada anak
Ø  Memeriksakan anak sedini mungkin apabila terserang batuk
Ø  Menjauhkan balita dari penderita batuk
Ø  Mengurangi minum alkohol
Ø  Latihan Nafas


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pneumonia adalah penyakit yang banyak terjadi sepanjang sejarah manusia. Edwin Klebs adalah orang pertama yang mengamati bakteri di saluran napas orang yang meninggal karena pada 1875. Karya pertama yang mengidentifikasi dua bakteri penyebab pneumonia yang paling umum, Streptococcus pneumoniae dan Klebsiella pneumoniae ditampilkan oleh Carl Friedländer dan Albert Fränkel pada 1882 dan 1884, secara berturut-turut. Karya pertama Friedländer memperkenalkan Gram stain, tes laboratorium dasar yang masih digunakan saat ini untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan bakteri.

B.     SARAN
Karena pneumonia ini adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian, maka penyakit ini patut kita hindari dengan cara menjaga kebersihan organ pernapasan dan memeriksakan kesehatan secara rutin setiap bulan agar jika terdapat bbit penyakit, dapat segera diobati. Namun, sesungguhnya mencegh lebih baik daripada mengobati. Jagalah sehat anda sebelum datang masa sakit anda karena sehat itu mahal.


DAFTAR PUSTAKA
Dr. Taufan Nugroho. (2011). Asuhan Keperawatan, maternitas, anak, bedah, dan penyakit dalam, Yogyakarta, Nuha Medika.
Irman Somantri (2009). Gangguan Pada Sistem Pernapasan, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC